Sunday 31 January 2010

8 Mitos Pernikahan

Perkimpoian lebih penting bagi perempuan daripada laki-laki. Benarkah?
Inilah salah satu dari sekian banyak mitos yang dipercaya orang. Padahal, berbagai penelitian menunjukkan bahwa lelaki yang menikah justru lebih bahagia daripada perempuan. Mereka lebih panjang umurnya dari yang tidak menikah. Wah, mitos semacam ini sering mengganggu dan membuat makin banyak orang enggan menikah.

Ingatlah, memercayai mitos berarti Anda akan salah informasi. Kalau salah informasi, Anda akan keliru mengambil keputusan. Nah, saat keliru mengambil keputusan maka hasil yang akan didapatkan pasti salah besar! Jadi, agar Anda tak terjebak dalam mitos-mitos seputar pernikahan, lebih baik ketahui dulu kebenarannya.

1. Mitos: Masuk perkimpoian berarti tenggelam dalam 1001 masalah.
Fakta: Jangan terlalu hanyut dalam cerita sinetron ah! Menikah atau tidak, Anda tetap berhadapan dengan masalah (pekerjaan, keuangan, keluarga, dan lainnya), kan? Adanya pasangan yang bisa diajak kerja sama, justru dapat meringankan beban. Bahkan perkimpoian memberi banyak kesempatan untuk mengembangkan diri dan potensi.

2. Mitos: Untuk menikah, lelaki dan perempuan harus memiliki pemikiran dan kebiasaan hidup yang sama.
Fakta: Secara fisik, lelaki dan perempuan diciptakan sebagai makhluk yang berbeda. Apalagi secara psikologis. Justru dengan pernikahan diharapkan Anda dan pasangan bisa menyatukan dua perbedaan untuk satu tujuan. Perbedaan lah yang akan membuat Anda dan dia saling belajar memahami, bekerjasama, menghormati dan mendukung.


3. Mitos: Menikah berarti memiliki teman kencan seumur hidup.
Fakta: Benar. Tapi ini bukan satu-satunya alasan Anda untuk menikah. Paling tidak, kini Anda tahu dengan siapa akan menghabiskan akhir pekan atau liburan. Suami atau istri tak hanya siap menjadi teman di setiap saat, tapi juga siap sebagai sahabat dalam suka dan duka.


4. Mitos: Perkimpoian selalu menuntut romantisme.
Fakta: Kita hidup dalam dunia nyata. Bukan dalam dongeng atau sinetron. Romantis bukan berarti Anda harus ke mana pun berdua, kan? Atau mesra tiap saat sampai orang jengah melihatnya. Romantis bisa diwujudkan dengan cara sederhana, seperti berbagai cerita saat pulang kantor, berbagi sepotong burger, membantu memasak atau memilihkan kemeja kerja tiap pagi.
[b]

5. Mitos: Perkimpoian yang bahagia tidak ada konflik.
Fakta: Memang, konflik yang tak kunjung selesai akan mengikis kebahagiaan. Namun, yang sangat bahagia pun tak lepas dari konflik. Tiap orang punya ketakutan dan impian yang berbeda. Dan mereka punya cara sendiri dalam menyelesaikan konflik. Yang tidak bahagia, akan saling menyalahkan dan menyakiti. Sedangkan yang bahagia, berusaha saling mengerti dan membantu mencari jalan keluar terbaik, tanpa saling menyakiti.

6. Mitos: Perkimpoian ibarat menuruni gunung.
Fakta: Memang, sejak mencapai puncak kebahagiaan saat bulan madu, kebahagiaan akan terus mundur, mungkin sampai usia tua. Ada perkimpoian yang setelah ‘mundur’, pantang maju lagi. Biasanya perkimpoian seperti ini tak bertahan lama. Namun, ada penelitian yang menunjukkan bahwa kebahagiaan perkimpoian jadi makin besar dengan bertambahnya usia. Jadi, tergantung Anda berdua, akan membiarkannya terus mundur atau menghentikannya dan kembali bergerak maju seperti masa pacaran.

7. Mitos: Dalil perkimpoian adalah 50-50 (baca: fifty-fifty)
Fakta: Nope! Dalam sebuah perkimpoian kadang salah satu pasangan perlu mengalah, 70-90 % lah. Hubungan yang bahagia terjadi justru pada pasangan yang bersedia memberikan lebih dari 50 %. Pasalnya, keadaan orang tidak selalu sama. Ada kalanya menderita sakit, mendapat tugas ekstra berat, terkena PHK, sehingga keadaannya lebih ‘rentan’ dan memerlukan bantuan pasangan.

8. Mitos: Menikah = menjadi dewasa.

Fakta: Benar. Sebuah nasihat lama mengatakan, seseorang bisa dikatakan dewasa jika ia berani mengambil keputusan untuk menikah. Menikah memang tak bisa langsung menjadikan Anda lebih dewasa. Namun, tanggung jawab yang ada di pundak yang akan mengajarkan menjadi dewasa. Menikah memang bukan keputusan yang mudah, karena perkimpoian yang sukses membutuhkan kerja keras antara kedua belah pihak secara terus-menerus.


Source:http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3273103

9 comments:

  1. Keren.... euy ... Maksih informasinya....

    ReplyDelete
  2. gw udah nikah, dan tau nggak sob...nikah itu adalah proses untuk memadukan 2 hati yg berbeda dalam satu ikatan...jika proses itu berjalan dengan baik, maka akan langgenglah bahtera rumah tangga kita.

    ReplyDelete
  3. mantap gan..

    comment balik gan...

    ReplyDelete
  4. mantab sob arrticle nya,,
    bermanfaat nich,,
    informasinya

    ReplyDelete
  5. rapih sederhana dan berbobot...mungkin ini yg keren nih
    saloom dan salam kenal from bandung blogger...ahuhauhauhaua

    ReplyDelete
  6. Salam kenal dari oketrik, kunjungin blog qu y banyak trik menarik, g percaya?? cek ajach sendiri...

    ReplyDelete
  7. KEREn gan nih blognya hehee jadi pengen nyaingin nih boleh gak yeh kasih buku tamu dunk gan

    ReplyDelete
  8. @thanks all..
    trik..hehehe bisa aja nih

    ReplyDelete

Jangan lupa tinggalin komen,tapi jangan ngeJunk.OK!!
Kalau ngeJunk,BATA melayang :Peace: